Cara Merawat Mesin Rotating dengan Benar
Panduan Teknis yang Mudah Dipahami untuk Engineer, Maintenance Manager, Operator & Staff Maintenance
1. Kenali Komponen Utama Mesin Rotating
Untuk merawat mesin dengan benar, penting memahami bagian utamanya:
- Rotor dan stator (pada motor)
- Shaft dan bearing
- Kopling dan seal
- Pelumas (oli atau grease)
- Sistem pendingin
2. Lakukan Pemeriksaan Harian (Daily Check)
Operator atau teknisi sebaiknya memeriksa secara visual setiap hari:
- Apakah ada getaran atau suara tidak normal?
- Apakah ada kebocoran oli, grease, atau cairan pendingin?
- Apakah temperatur mesin stabil?
- Ada bau terbakar atau perubahan warna pelumas?
Catat semua temuan dalam log sheet harian.
3. Jadwalkan Preventive Maintenance
Maintenance manager harus membuat jadwal rutin seperti:
- Penggantian pelumas secara berkala
- Pemeriksaan dan pengencangan kopling
- Kalibrasi sistem proteksi (overload, relay)
- Pembersihan filter dan sistem pendingin
- Pemeriksaan kondisi bearing dengan alat sederhana
4. Monitoring Getaran (Vibration Monitoring)
Gunakan alat analisa getaran portabel atau sensor online untuk:
- Memantau amplitudo dan frekuensi getaran
- Mendeteksi masalah misalignment, unbalance, dan kerusakan bearing
5. Perhatikan Alignment dan Balance
Misalignment dan unbalance adalah penyebab umum kerusakan:
- Gunakan alat laser alignment untuk poros
- Lakukan dynamic balancing pada impeller atau rotor
6. Gunakan Thermography dan Ultrasonik
Gunakan alat tambahan untuk prediksi kerusakan:
- Thermal camera untuk mendeteksi panas berlebih
- Ultrasound detector untuk kebocoran udara dan deteksi dini kerusakan bearing
7. Terapkan Condition-Based Maintenance (CBM)
Lakukan perawatan berbasis kondisi (CBM) jika memungkinkan:
- Gabungkan data getaran, temperatur, arus, dan suara
- Gunakan software CMMS untuk analisis dan pencatatan tren
8. Dokumentasi dan Training
- Catat semua hasil inspeksi dan perbaikan
- Lakukan pelatihan rutin untuk operator dan teknisi maintenance
Kesimpulan
Perawatan mesin rotating dapat dilakukan dengan mudah jika memahami prinsip dasarnya. Lakukan pemeriksaan rutin, gunakan alat monitoring, dan pastikan semua tindakan dicatat dan dievaluasi secara berkala. Pencegahan selalu lebih efisien dibanding perbaikan besar.